Wednesday 14 August 2013

Shalahuddin Al-ayyubi "Penakluk Yerussalem"




Saladin begitu sebutan dari dunia Barat untuknya. Sang penakluk Yerusalem ini adalah seorang panglima perang yang dikagumi kepiawaian seta keshalihannya baik terhadap kawan maupun lawan. Keberanian dan kepahlawanannya mampu mencatat sejarah pada kancah perabg salib. Ia lahir di debuah kastil di Takreet tepi sungai Tigris (saerah Irak), pada tahun 1138 M atau 532 H.
Nama aslinya adalah Salah Ad-din Yusuf bin Ayubi, ayahnya bernama Najm Ad-din masih keturunan suku Kurdi dan menjadi pengelola kastil. Itu. Setelah kelahiran Shalahuddin keluarga Najm Ad-din bertolak ke Mosul dikarenakan ada konflik di kastik tersebut . di Mosul mereka bertemu dan membantu Zangi seorang penguasa Arab yang mencoba menyatakan daerah-daerah Muslim yang
terpecah menjadi beberapa kerajaan seperti Suriah, Antiokhio,
Aleppo, Triipoli, Horns, Yerussallem, dan Damaskus.
Zangi berhasil menaklukan Suriah, kemudian ia bersiap untuk menghadapi serbuan tentara salib dari Eropa yang mulai memasuki Palestina. Ia bersama saudaranya Nuruddin menjadi mentor bagi Shalahuddin kecil yang mulai tumbuh kembang dalam keluarga kssatria. Dari kecil sudah mulai terlihat karakter kuat Shalahuddin yang rendah hati, santun, serta penuh belas kasih. kekuasaanZangi diganti oleh Nuruuddin setelah ia meninggal. Shirkuh pamannya Shalahuddin ditunjuk ntuk menaklukkan Mesir, yang saat itu dikuasai Dinasti Fathimiyah (keturunan dari Fathimah Az-zahra). Mesir dapat dikuasai setelah penyerangan kkek-5 dali pada tahun 1189 M, setelah itu Shirkuh meninggal dan digantikan oleh Shalahuddin.
Shalahuddin muda ternyata mampu melakukan mobilitas dan reorganisasi pasukan dan perekonomian di Mesir, terutama untuk menghadapi kemungkinan serbuan tentara salib. Berkali-kali serangan dari pasukan salib ke Mesir dapat ia patahkan. Akan tetapi keberhasilan nya membuat Nuruddin merasa khawatir tersaingi, akibatnya hubungan mereka memburuk. Tahun 1175 Nuruddin mengirimkanpasukan untuk menaklukan Mesir tetapi Nuruddin meninggal ketika armadanya sedang dalam perjalanan. Akhirnya penyerangan dibatalkan dan tampuk kekuasaan di serahkan kepada anaknya yang masih belia. Shalahuddin datang ke Damaskus untuk mengucapkan belasungkawa, kedatangannya banyak disambut dan dieu-elukan. Shalahuddin berniat menyerahkan kekuasaanyya kepada raja muda ini, bnamun pada tahun itu juga raja muda jatuh sakit kemudian meninggal dan diangkatlah Shalahudin sebagai penguasa Suriah dan Mersir.
                Perang salib yang disebut fase ke-tiga dipicu oleh penyerangan pasukan salib terhadap rombongan peziarah muslim dari Damaskus. Penyerangan iini dipimpin oleh Reginald de Chattilon penguasa kastil di Krak yang merupakan bagian dari kerajaan Yerussalem. Seluruh rombongan kafilah ini dibantai termasuk saudara perempuan Shalahuddin. Insiden ini menghancurkan kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus dan Yerussalem Maret 1187 setelah bulan suci Romadhon,Shalahuddin menyerukan Jihad Qittal. Pasukan Muslimin bergerak menaklukan benteng-benteng pasukan salib. Puncak kegemilangan. Shalahuddin terjadi di Perang Hitttin.
Perang Hittin terjadi di bulan Juli yang kering. Pasukan Muslim dengan jumlah 25000 orang mengeppung tentara salib di daerah Hittin yang menyerupai tanduk. Pasukan muslim terdiri atas 12000 orang pasukan berkuda (kavaleri) sisanya adalah pasukan jalan kaki (infanteri). Kavalaeri pasukan muslim menunggani kuda yaman yang gesit dengan pakaian dari katun ringan untuk meminimalisir panas terik di padang pasir. Mereka terorganisir dengan baik, berkomunikasi dengan bahasa Arab. Pasukan dibagi menjadi beberapa skuadron kecil dengan menggunakan taktik perang yang sudah terlatih.
Pasukan salib terdiri atas tiga bagian. Bagian depan pasukan adalah pasukan Hospitaler, bagian tengah adalah batalyyon kerajaan yang dipimpim Guy de Lusignan yang juga membawa Salib besar sebagai lambang kerajaan. Bagian belakang adalah pasukan ordo Knight Templar yang dipimpin Balian dari Ibelin. Bahasa yang mereka gunakan bercampur dengan bahasa Inggris, Perancis, dan beberapa bahasa eropa lainnya. Seperti umumnya tentara Eropa mereka menggunakan baju zirah dari besi yang berat, yang sebetulnya tidak cocok digunakan di perang padang pair.
                Shalahuddin memanfaatkan celah-celah ini. Malam harinya pasukan muslim membakar rumput kering disekeliling pasukan Salib yang sudah sangat kepanasan dan kehausan. Ketika mentari mulai menampakkan dirinya, Shalahuddin membagikan anak panah tambahan padapasukan kavalerinya untuk membabat habis kuda tunggangan musuh. Tanpa kuda dan kepanasan, pasukan salib menjadi jauh berkurang kekuatannya.  Saat peperangan berlangsung dengan kondisi suhu yang panas hampir semua pasukan salib tewas. Raja Yerussalem Guy de Lusignan berhasil ditaawan sedangkan Reginald de Chattilon yang pernah membantai kafilah kaum muslimin langsung dipancung. Shalahuddin memperlakukan sang raja dengan baik dan membebaskannya dengan tebusan beberapa tahun kemudian.
                Dari Hittin, Shalahuddin bergerak menuju kota Acre, Beriut dan Sidon untuk dibebaskan. Selanjutnya Shalahuddin bergerak menuju Yerussalem. Dalam pembebasam kota ataupun benteng ia selalu mengutamakanjalur diplomasi dan penyerahan dari pada langsung melakukan penyerbuan militer. Pasukan Shalahuddin mngepung kota Yerussalem, pasukan salib di Yerussalem dipimpin oleh Balian dariObellin. Empat hari kemudian Balian menyerah kepadanya, Yerussalem diserahkan ketangan kaum muslimin. Shalahuddin menjamin kebebasan dan keamanan kaum Kristen dan Yahudi.
                Shalahuddin Al-ayubi tidak tinggal di istana megah. Ia justru tinggal di masjid kecil bernama Al-Khanagah di Dolorossa. Ruangan yang dimiliki hanya bisa menampung kurang dari 6 orang. Walaupun sebagai raja besar dan pemenang perang, Shalahuddin sangat menjunjung tinggi kesederhanaan dan menjauhi kemewahan serta korupsi. Shalahuddin berhasil mempertahankan Yerussalem dari serangan musuh besarnya Richard The Lion Heart, Raja Inggris. Richard menyerang dan mengepung Yerussalem Desember 1191 dan Juli 1192. Namun penyerangan tersebut dapat diggalkan oleh Shalahuddin. Kepada musuhnya pun Shalahuddin berlaku pemurah. Saat Richard sakit dan terluka, ia menghentikan pertempuran serta mengirimkan hadiah dan tim pengobatan kepada Richard. Richard pun kembali ke Inggris tanpa berhasil mengalahkan Shalahuddin.
                Sepanjang sejarah Yerussalem sebagai kota suci bagi tiga agama, sejak ditaklukan Shalahuddin, Yerussalem belum perna jatuh ketangan pihak lain. Baru setelah Perang Dunia I, Yerussalem jatuh ke tangan Inggris yang kemudian diserahkan kepada Israel.
                Shalahuddin wafat pada 4 Maret 1193 di Damaskus. Para pengurus jenazah sempat terkaget-kaget karena ternyata Shalahuddin tidak memiliki harta. Ia sekedar memiliki selembar kain kafan yang selalu di bawanya dalam setiap perjalanan dan uang senilai 66 dirham nasirian (mata uang Suriah waktu itu).
                Sampai sekarang Shalahuddin Al-ayubi tetap dikenang sebagai pahlawan besar yang penuh sikap murah hati. Inilah sejarah Shalahuddin Al-ayubi yang diabadikan dalam film Kingdom of Heaven.

Submitted to Mr Deva

No comments:

Post a Comment